
Kami satu kelas, kami berteman sudah dari dalam perut, karena memang orang tua kami bersahabat dari jaman gak enak. Hehehe sedikit lebay. Aku sangat manja karena memang aku anak perempuan satu- satunya, sedangkan kedua saudara ku laki- laki, mereka bernama, Kak Yuda dan Kak Angga. Kedua kakak ku sangat menyayangi ku. Tapi saking .....
Tapi saking mereka menyayangi ku, mereka jadi sedikit lebay, aku gak boleh begini aku gak boleh begitu. Huh.
“ Kaka, ajarin donk ngerjain matematikanya, anis gak bisa.” Pinta ku manja. Karena memang aku sangat manja.
“ Dasar manja, belajar sendiri donk, lagi sibuk nie”.
“ Kaka kok gitu si… ya udah lau gitu Anis ama Udin aja.”
“Eh, mau kemana? Gak boleh dengan Udin, dia itu nakal. Iya sini ntar aku ajarin.”
Aku langsung mencubit pipinya dan berkata “ Kaka baik deh, Anis senang punya sahabat kaya Kaka”.
Kaka sering curhat kepada ku kalau dia suka dengan Ike, kakak kelas kami. Sudah lama Kaka naksir Ike, tapi Kaka malu mau mengungkapkannya.
Setiap hari yang diceritakan Kaka adalah Ike, aku sebagai temannya ya.. ikut- ikut seneng aja..
“ Manja, kamu tau gak, kemaren Kaka liat kak Ike, dia cantik banget, dia tersenyum kepada ku, terus temanya minta no hp ku, kamu tau kak Ike sms aku”.
“ Masa si, kak Ike mau sms kamu, dia kan kakak kelas kita. Kamu pasti bohong ya?”
“ Gak percaya coba kamu tanya ma Kak Angga, pasti bener ni no hp Kak Ike”.
Aku gak percaya tapi akhirnya ku tanyakan juga ke Kak Angga. Kak Angga langsung tanya banyak banget.
“ Kamu dapat no Ike dari mana? Untuk apa? Sejak kapan kamu simpan no hp nya? Mulai sekarang hapus no hp nya! Kakak gak suka kamu simpan no hp nya”.
Aku yang manja pun menangis karena Kakak ku berbicara sedikit keras kepada ku, Kak Angga teman satu kelas Kak Ike, aku gak tahu kenapa gak Kak Angga marah pada ku.
Belum sempat aku menjawab, mama datang dan memeluk ku.
“ Angga, kamu apa in adik kamu sampai nangis kaya gini? Kamu kan tau adik kamu gak bisa di kasarin dia pasti nangis”.
“ Ma, Angga gak suka kalo Dede simpan no hp nya Ike, mama kan tau sendiri gemana dia ma?”
“ Tapi kan kamu kan bisa ngomong pelan- pelan dengan dia”.
“ Ya ma, De Kak Angga minta maaf ya? Sekarang Dede jawab pertanyaan Kakak tadi”.
“ Iya Kak, Anis cuma tanya no kak Ike, Kaka dapat no kak Ike, Cuma itu aja kak”.
“ Terus kenapa Kaka bisa dapat no hp Kak Ike dari mana?”
“ Anis gak tau kak”.
“ Bohong, ayo ngaku?”
“ Sudah- sudah, nanti Adik mu nangis lagi, mama gak mau ya kalian berantem hanya gara- gara nomor Hp gitu”.
Mama memotong pembicaraan kami. Aku gak tahu kenapa Kak Angga gak suka dengan Kak Ike. Ada apa ya?
Seminggu sudah aku jarang bersama Kaka, Kaka sibuk dengan Kak Ike. Setiap jam istirahat Kak Ike selalu datang kekelas kami untuk menjemput Kaka. Dan gak kalah dengan
Kaka, Kak Angga juga datang dengan teman- temannya kekelas ku untuk menjaga ku, ya sedikit membuat ku risih. Tapi aku bersyukur punya kakak yang sangat menjaga ku.
“ Dek, sini kakak kenalin dengan teman kakak, namanya Bayu”.
“ Anis, salam kenal dengan kak Bayu”.
Kak Bayu orang nya manis, sepertinya dia baik, aku senang punya teman baru.
“ Mulai sekarang, Bayu yang akan datang tuk temanin kamu di kelas, biarin aja si Kaka tu, nanti juga dia tau sendiri gimana Ike”.
“ Emangnya Kak Ike kenapa Kak? Kakak cemburu ya?” goda ku.
“ Hah buat apa dek cemburu, kakak lebih cemburu kalo adek kakak yang manis ini dengan cowok lain”.
“ Ah kakak, Anis sayang sama Kak Angga”.
“ Kalo dengan Kak Yuda sayang mana?”
“ Sayang dua- duanya donk”.
Kak Bayu hanya tertawa melihat kami berdua. Dan sekarang aku senang banget selalu di temani dengan Kak Bayu, karena Kak Angga sibuk dengan tugas- tugasnya. Kemana pun kami pergi selalu bersama walaupun Kak Bayu gak seperti Kaka.
Hari ini hari minggu, biasanya aku selalu olah raga bersama Kaka, tapi sekarang aku tidak pergi lari pagi, karena sudah bosan dirumah aku pergi main tempat Kaka.
Setelah pamit dengan mama dan Kak Angga aku pergi di antar mang Ujang. Sesampainya dirumah Kaka gak ada ternyata Kaka pergi dengan Kak Ike kata mamanya, karena aku sudah biasa di rumah Kaka aku main bersama Rizal adik Kaka, kami bermain dengan asyiknya, biasa main PS. Tiba- tiba Kaka datang dengan wajah yang menahan marahnya.
Kami berdua kaget dan terdiam. Kaka langsung menutup pintu kamarnya dengan keras. Wah ada apa ya? Kok pulang- pulang langsung ngambek????
bersambung....
by: Istafiyana Rahayu
No comments:
Post a Comment
Komentar sahabat sangat berarti...