* For the visitors from outside of Indonesia and do not understand Indonesian, we are very happy because now we've been able to publish the posting on this blog in English, altough not very good. we will also publish the special edition posts is awaited by many people in the world on a regular basis, may you be more happy to visit this blog.
Thank you for visiting.
Selamat datang di .:Albin Story Place:. Mau baca cerita lainnya tinggal cari di Judul Cerita. Jangan lupa tinggalkan komentar ya sehabis membaca. Terimakasih....

Karena Cinta (Bag 1)

Aku seorang pemuda dari kampung yang pergi ke kota untuk melanjutkan studiku yaitu sebagai seorang mahasiswa.
Namaku Aldi, ya bisa dibilang punya kelebihan dalam berbagai hal..haha.. Kata orang aku memang culun katanya, tapi gak masalah, yang penting otaknya..haha.
Aku belum mengenal yang namanya cewek secara mendalam apalagi untuk berpacaran..sama sekali gak kepikiran olehku.

Aku punya teman namanya Heri, dia teman ku satu rumah (ngontrak), dia punya banyak sekali pacar menurutku.

Soalnya setiap malam dia selalu keluar dengan cewek, ya ku pikir pasti pacarnya, walaupun aku heran kok setiap malam selalu berganti- ganti ya ceweknya. Dasar Playboy!

Aku dan Heri kebetulan satu kelas di Kelas A Fakultas Teknik di Universitas di Kota itu.
Kami memang terhitung sering keluar bersama untuk mengerjakan tugas- tugas dari kampus.
Hampir setiap malam aku dan Heri pulang larut untuk mengerjakan tugas-tugas itu karena kebetulan aku bukan dari keluarga yang berada, tapi Heri temanku memang berasal dari keluarga yang cukup berada, hanya yang aku tau darinya bahwa ia ingin mencoba hidup sederhana dan tak mau memanfaatkan kekayaan orang tuanya.

Sebetulnya aku mengenal Heri juga saat pertama daftar masuk kuliah aku sudah bersama- sama dengannya dan ternyata hingga kuliah pun kami cocok hingga bisa tinggal di satu kontrakan yang cukup bagus (hasil patungan aku dan Heri), karena bagiku Heri orangnya baik dan tidak sombong walaupun berasal dari keluarga yang berada dan tentunya hal itu yang membuat aku merasa nyaman untuk bergaul dengannya dan menganggapnya sahabatku yang terbaik.

Heri orangnya supel dan humoris sehingga membuat banyak orang menyukainya.
Di kampusku, hampir semua cewek kenal dengannya sedangkan aku sendiri tak banyak yang mengenal aku, yah...maklumlah orang yang kurang populer dengan kepribadian agak pendiam dan pemalu (hihiii) membuatku agak tertutup sehingga banyak yang kurang nyaman mungkin bergaul denganku jadinya aku hanya memiliki beberapa teman saja di kampus, tapi bukannya aku sombong, hanya saja aku tak tau bagaimana memulai untuk berteman. Tapi aku selalu berusaha lah untuk itu.

Kalau kami selesai kuliah aku agak jarang bersama Heri karena dia biasanya dijemput cewek- cewek untuk pergi ke kantin (enaknya). Sebenarnya aku diajak juga, hanya saja aku malu, yah..jadinya aku memilih untuk tidak ikut mereka. Pernah sekali aku ikut dengan mereka, tapi aku dicuekin ama mereka, yang ngajak ngomong aku cuma si Heri, sedangkan cewek- cewek itu gak ngomong secara akrab denganku ya otomatis males juga aku ikut dengan mereka lagi.

Biasanya sambil menunggu Heri pulang (aku menunggunya karena kontrakan kami agak jauh dari kampus dan kami berangkat menggunakan 1 motor) ya terpaksa menunggu lah.
Tapi gak apa-apa, lagian sambil menunggu aku juga membaca buku jadinya gak terlalu bosan menunggunya yang biasanya juga paling lama 2 jam lah. Yah...itulah kegiatan kami sehari-hari selain kuliah.

Hari itu entah mengapa aku rasanya tiba-tiba ngerasa bosan juga menunggu Heri, jadinya aku bilang ke Heri untuk pinjam motornya untuk jalan-jalan (walaupun sedang langka bensin tapi tetep tenang, motornya MoGe yang irit,hehehe). Niatku sih cuma berjalan-jalan sambil cari angin segar aja, tapi waktu liat toko buku yang baru saja diresmikan itu aku rasanya tertarik untuk melihat toko baru itu.

Aku masuk ke toko itu dan ternyata lumayan juga koleksinya, dari buku-buku sains, satra, sampai komikpun disediakan lengkap ada juga beberapa koleksi buku-buku lama yang gak dijual, aku juga heran masa toko buku menyediakan buku yang gak dijual ya?aneh.. Gini tulisannya di bagian buku-buku itu "Buku Langka, Dilarang membeli apalagi mencuri"
hahahaaa...ada-ada aja ni toko buku.

Aku masuk ke bagian rak-rak buku langka itu dan mulai melihat-lihat buku yang langka itu katanya. Kebanyakan buku yang ada di situ adalah buku sastra dan beberapa novel tua dengan cerita horor..hi...kayak gini dijualpun aku gak pengen beli kali!

Aku terus memilih buku di situ, eh...waktu aku tertarik membaca buku itu tiba-tiba si Heri telpon minta dijemput, katanya sakit perut..aduh ni orang gak bisa ngasi kesempatan buat kita seneng sih!
Aku langsung pergi ke kampus untuk menjemputnya, untung gak terlalu jauh dari kampus.
Waktu sampai di kampus aku lihat Heri kayaknya kesakitan banget. "Her, ngapa kamu kok kayak gini Her?"
"Gak tau ni Di, kok perutku kok kayak dicabik-cabik" jawabnya.
"ahahahahaaaa....berlebihan Her..hahahahaa...dicabik-cabik, emangnya kamu makan Macan Her?kok dicabik-cabik?"
"Aduh...tega loe masa aku sakit gini malah diketawain?" Jawabnya dengan ekspresi memelas.
"Ahahahaaaa...udah-udah mukamu jangan kayak gitu, aku jadi ingat film tadi malam yang cowok dikasi obat cuci perut ama ceweknya gara-gara suka selingkuh! ahahahaaha."
"Aduh Di.....awas loe ya...." jawabnya agak jengkel mungkin.
"Ya udah kita ke rumah sakit aja.." kataku serius.
"ayooook..." jawabnya..

Diperjalanan si Heri menyandar di pundakku.
["sepertinya memang beneran sakit ni orang."] pikirku.
"Her, kamu makan apa sih di? kok sampai kayak gini?"
"Aku gak makan di sehari ini" jawabnya.
"Loh...kamu di kantin tadi ngapain aja?" tanyaku kaget, karena si Heri punya penyakit yang parah "Gastritis". Ntah bener apa gak tulisannya ni soalnya dia bilang begitu dulu. Kata ortunya dia pernah dirawat sampai 1 bulan di rumah sakit karena penyakit ini. Kata mamanya sih Heri harus makan teratur biar penyakitnya gak berbahaya. Aku juga bingung kok penyakitnya aneh, sebenarnya penyakit apa ya?
"Aku tadi mual Di, gak nafsu makan, jadinya males makan aku." Jawab Heri.
"Owh...pantas!"

Sampai di parkiran rumah sakit aku kaget banget karena di Heri langsung jatuh  terduduk waktu turun dari motor. Spontan aku langsung rangkul dia dan memanggil tukang parkir yang ada di situ untuk membantuku.
"Mas, temennya ngapa ni?habis berantem ama siapa?" tanya tukang parkir itu.
["kurang asem ni tukang parkir"] pikirku.
"Berantem ama nasi mas, makanya dia kayak gini!! Ayo bantu bopong bawa ke dalam!" jawabku agak jengkel.
Sambil berjalan si tukang parkir itu masih bertanya dengan muka agak oon gitu gayanya "Mas, Nasi apa yang buat orang kayak gini?"
"Nasi segala jenis nasi lah mas, dia udah gak makan dua minggu!" jawabku.
"Wah, kok badannya berat amat ya? Gak kurus gitu?"
"ahahahaaaaa....mas ni aneh..sudahlah...!!!hahahha" kataku..
"Heh?" kata tukang parkir itu sambil bengong.

Si Heri langsung masuk UGD, aku mengurus surat-surat untuk perawatannya.
"Her, kamu malam ini gak boleh pulang kata dokter, kamu harus dirawat inap katanya" kataku.
"oh begitu." tanggapnya singkat.
"Her, apa perlu aku kasi kabar ke ortumu?"
"Gak usah Di..aku gak apa-apa kok, kalo kamu mau pulang, pulang aja duluan, tolong kasi tau si Mona ya suruh kesini." Kata Heri. Sekilas info, Mona itu ceweknya Heri yang sah..hahaha, aneh juga ya? ada juga cewek yang suka dan setia ama cowok playboy rupanya.
"Iya lah, ya udah kamu istirahat aja, nanti aku kasi tau si Mona, aku pulang dulu ya...eh, ngapa gak kamu aja yang kasi tau dia, kan bisa telpon atau sms?" kataku.
"Gengsi aku, udah kamu aja yang kasih tau dia!"
"ok lah, mudah-mudahan gak lupa Her..hahahaa...aku pulang!"
"Awas kalo lupaaa" jawabnya dari dalam kamar.

Di jalan aku masih mikir tentang "Gastritis", penyakit apa sih sebenarnya itu...hem mau tanya ke dokter malu juga.hahaha..ya sudahlah.
Waktu sampai di rumah, ada seekor cewewk, eh seorang cewek..hehehe...
"Hai, cari siapa cewek?" sapaku.
ketika dia menoleh aku kaget! owh gak jadi kaget, ternyata itu si Mona.
"Eh, Mon...ada apa?" tanyaku.
"Di, Heri kemana?kamu dari mana?kok udah malam gini baru pulang? biasanya kamu sore aja udah di rumah? Heri jalan kemana Di?" tanya agak kawatir atau kesal gitulah.
"Em..Mon, Heri masuk rumah sakit, penyakitnya kambuh tadi pulang kuliah, dia gak makan seharian ini Mon." jawabku.
"Loh....kok kamu gak bilang sama aku Di?" katanya kawatir.
"Ini kan baru aja bilang Mon.." [aneh, masa aku yang dimarahin?] "langsung aja kamu ke rumah sakit sana!" jawabku.
Setelah kuberi tahu alamatnya dia langsung pergi kesana.

Selama seminggu aku ke rumah sakit setelah pulang kuliah tapi gak pernah nginap di rumah sakit karena aku memang agak anti dengan yang namanya rumah sakit.
Setelah benar- benar sembuh di Heri dibolehkan pulang dan beberapa hari masih harus kontrol tentang penyakitnya yang parah itu.

Setelah 1 minggu aku mengurusi si Heri bersama dengan Mona, [hehe, mengurusi...] aku kembali teringat dengan toko buku baru yang minggu lalu aku kunjungi.
["ah..pengen kesana"] pikirku.
"Her, aku pinjam motormu ya...kamu jangan lupa makan tu..nanti merepotkan orang banyak lagi awas kamu!" kataku.
"Hemmmm" jawabnya.
"Ey...jangan lupa isi bensinnya!" teriaknya karena aku sudah berjalan.
"Heemmmmmmm" jawabku.

Setelah hampir sampai di toko buku itu aku sangat kaget karena ada cewek yang dengan sembrono menyebrang jalan sewaktu motorku melintas.
"Hoyyyyyy......." teriakku kaget.

"BRAAAKKKK"

Aku terjatuh karena menabrak pot bunga di halaman toko buku aneg itu karena menghindari cewek itu. Beruntungnya aku naik motornya pelan dan selalu taat peraturan lalu lintas untuk selalu menggunakan helm standar hehehe, jadinya lukaku tak parah hanya tanganku yang kiri yang rasanya sakit dan tak bisa digerakkan.

"Hei cewek...sini kamu..!!!"
"Aduh mas sakit gak?" tanyanya. Dia datang dengan beberapa orang yang terlihat kawatir karena keterjatuhanku (maaf bahasanya aneh).
"Ya sakit lah wek....."
"Pak, gak apa-apa kok, saya yang tanggung jawab pak, lagian lukanya tidak parah pak." kata cewek itu kepada orang-orang yang ikut dengannya melihatku, dan merekapun meninggalkan aku dengan cewek itu.
"Wah..enak banget kamu bilang gak parah ya?" ucapku.
"Yah...tapi kan gak ada yang bocor kan mas?" katanya.
"Eh...kamu kira enak apa jatuh?Ganti tu pot bunga!" kataku kesal.
"Pak, Pak,..." teriakku pada satpam toko. "cewek ini yang ganti kerusakan pot dengan bunganya pak" kataku pada satpam itu.
"Iya aku mampu kok!" kata cewek tadi ketus.

Setelah beberapa saat bicara dengan satpam tadi urusanpun sepertinya beres, walaupun aku tak tahu apa yang diomongkan mereka.
Cewek itu mengajak aku untuk ke rumah sakit, tapi aku gak mau karena aku paling gak suka ke rumah sakit, makanya aku menyuruh cewek itu mengobati tangan kiriku yang sepertinya tidak terlalu parah.

"Kok kamu gak mau ke rumah sakit? nanti kalo bertambah parah gimana? kalo ada luka dalam gimana?" kata cewek itu.
"Ya kamu yang urus..ini kan gara-gara kamu!Kamu bilang mau tanggung jawab?" jawabku.
"ya...tapi kan aku tanggung jawab bawa ke rumah sakit?!" balasnya.
"Aku gak suka rumah sakit...kalo kamu gak mau urus ini...aku akan....." kataku sambil berpikir.
"akan apa???" tanya cewek itu dengan muka mengejek.
"Eh...kamu ya...." kataku jengkel.
"Em..siapa namamu?" tanya cewek itu.
"Aldi" jawabku singkat.
"Aku Via" katanya.
"Hemmmm" jawabku [soalnya jengkel banget dengan cewek ini.]
"Kok gitu amat jawabnya Mas?"
"ya gak apa-apa kan?" jawabku lagi.

Itulah awal perkenalanku dengan Via. Tak terlalu berkesan bagiku tapi selalu membekas dipikiranku karena hal itu membuat aku takut naik motor lagi..aku yang aneh atau apa ya?
Masa bisa trauma gara-gara itu?

2 comments:

  1. ceritanya udh cukup bgus,,, pi kayaknya harus lebih memperhatikan struktur kalimat n penulisannya,,,
    untuk edisi berikutnya semoga lebih baik lagi,, :-D

    ReplyDelete

Komentar sahabat sangat berarti...

ExChanger