Belakangan aku tahu bahwa Via satu kampus denganku dan ternyata kenalannya si Heri juga dan saat Via mengantarkan aku pulang saat itu di Heri juga kaget kok aku bisa dengan Via tanpa motornya, motornya langsung masuk bengkel dan aku diantar ke rumah oleh Via dengan mobilnya.
"Makasih Via" kataku.
"Aku yang terimakasih karena kamu gak tuntut aku" jawabnya.
"Eh...ngapa kok kalian aneh gini?" si Heri menyela.
"Aku buat dia jatuh dari motor Her" jawab Via.
"Wah...wajar aja..kamu kan cantik pasti Aldi matanya liat ke kamu kan jadinya dia jatuh??? Wah loe Di,,,keterlaluan loe, motorku siapa yang bayar?" katanya dengan bercanda.
"Enak aja kamu Her" kataku. "Dia yang nyebrang gak hati-hati kok mataku yang jelalatan!"
"Iya Her, aku lagi pusing tadi, maaf ya Di, motornya aku yang bayar nanti". sambung Via.
"Eh,kok kalian sudah kenal?" kataku.
"Yahhh..siapa sih yang gak kenal Heri? ahahahaha"
"Hahahahaa,,dasar ke-PD-an" jawab Via singkat.
Aku hanya menyunggingkan senyum sedikit tanda partisipasi.
"Aku pulang dulu ya.." Kata Via.
"Ya...hati-hati, jangan malah menabrak trotoar!!" kataku.
"Hehe" balas Via.
Mobilnya berjalan meninggalkan rumah kontrakan kami.
Malamnya aku dan Heri berbincang-bincang membicarakan Via dan ternyata menurut Heri, Via belum mempunyai pacar walaupun banyak Cowok yang menyukainya dan mencari perhatian padanya, tapi tetap saja dia tidak tertarik dengan mereka.
["hem...keren juga cewek itu"] pikirku.
Seperti biasanya aku dan Heri pergi ke kampus bersama tentunya dia yang membawa motornya karena aku masih sedikit takut mengendarai motor.
"Her, apa kabar Mona?" tanyaku.
"Hemm,biasa aja...ya sama kayak kemarin-kemarin dan tambah sayang sama aku..ahahahha" jawabnya sambil tertawa.
"Dasar..!!!" tanggapku.
"Ngapa kamu tanya-tanya Mona?" tanyanya tiba-tiba.
"Eng...gak apa-apa, cuma aku penasaran aja kok dia mau ya sama cowok playboy kayak kamu?" ungkapku.
"em..sebenarnya dia malam itu yang aku di rumah sakit mau putuskan aku, tapi dia kasihan mungkin denganku Di, jadinya dia tanya pilih dia atau tetap kayak dulu gitu Di" kenangnya.
"ohh..ahahahhaaa...berarti kamu insaf lah Her?" responku...
"Kurang asem loe...!"
"Hahahahaaa,,maaf....tapi baguslah.." sambungku.
Hari- hari di kampus berjalan seperti biasanya, ku jalani dengan semangat dan selalu tersenyum, entah mengapa setelah kejadian jatuh karena si Via dan rawatannya pada tanganku beberapa hari itu aku sepertinya keracunan yang membuatku memikirkannya dan berharap bisa bertemu lagi tapi tak pernah terjadi.
["Ah..jangan bermimpi"] pikirku..["dia itu cantik mana mungkin mau denganku"]..["ahahaaaa...mulai aneh ni hati dan pikiranku"]
No comments:
Post a Comment
Komentar sahabat sangat berarti...