Aku dan Dia (Bag. 3)

Waktu berlalu begitu cepat, hingga akhirnya kami udah mau naik kelas XI, aku jadi sering ngumpul dengan Rahayu dan teman- temannya, juga tetap akrab dengan temanku yang lainnya. Kegiatan yang ada di waktu itu sangat seru!

Yang masih ku ingat, waktu itu pernah sekali Rahayu memangku kepalaku saat aku berbaring, entah ngapa kok bisa- bisanya kayak gitu, dari kejadian itu, hari selanjutnya aku dan Rahayu rasanya tambah dekat, sering pulang sama- sama.

Sangking akrabnya mungkin, ada 1 cewek yang mungkin juga gak suka lihat kami akrab akhirnya cewek itu mencoba membuat cerita yang buat Rahayu agak menjauh dari aku, gak tau apalah yang dia ceritakan. Tapi semuanya kembali biasa lagi karena ada penyelesaiannya, gak perlu ditulislah penyelesaiannya? Karena kan juga gak dituntut kayak:

 Aku dan Rahayu makin deket aja, aku juga udah gak tau dia masih pacaran dengan temanku atau gak, yang jelas aku gak pernah lihat mereka sama- sama gitu. Akhirnya aku dengan Rahayu ada hubungan istimewa. 

Tapi aku teriris saat tau kalau Rahayu masih pacaran dengan cowoknya yang lama, sakit banget. Tapi mau gimana lagi? Akhirnya aku memberinya pilihan, kalau masih mau denganku, kamu gak boleh ada cowok selain aku, kalau mau cowok lain, gak usah ama aku lagi. Ya karena aku nyadar juga aku udah salah berbuat, jadinya aku mikir untuk mundur aja, daripada membuat masalah.

Rahayu mengatakan kalau dia mau menjalin hubungan itu denganku, dan ya..dia melengkapi syaratku, waktu itu aku bingung juga, apa aku benar atau salah. Tapi aku komitmen dengan kata- kataku ke Rahayu kalau aku akan terima dia kalau dia tak menduakan ku..hehe,ternyata tak menduakan saja..(tapi….)

Rahayu dan aku akhirnya jalan bersama. Banyak sekali tantangannya, untungnya kami tetap komitmen pada kesepakatan kami, kami akan selalu setia.

Pernah suatu kali aku sangat sakit ketika ada suatu konflik antara kami dan ia menganggap hubungan kami ini seperti mainan saja, dibuatnya seperti kontrak untuk beberapa waktu, betapa tidak sakit kalau kita diseperti itukan?

Kucoba selalu menepati kata- kataku, yang pernah ku ucapkan. Hingga suatu kali terucap olehku sendiri, kalau memang harus berakhir, biarlah semua itu Ia yang mengakhirinya, aku akan tetap tak mau menyakiti siapapun, biarlah kalau Ia mau, Ia yang menyakitiku, karena aku sangat menyayanginya.

Tantangan kami pun bukan hanya seperti hubungan biasanya yang putus dan berjalan semau- maunya oleh keinginan masing- masing. Kami selalu berusaha mempertahankan hubungan ini walaupun begitu sulit hingga sekarang, Guru kami pernah menyarankannya untuk memutuskan hubungannya dengan ku, temannya pernah juga mengatakan hal itu, orang sekitar pun tak mau kalah untuk melakukan itu, entah dimana kesalahan kami mengapa banyak sekali orang yang tak suka dengan hubungan kami!

Tapi aku sangat bersyukur ke Hadirat Tuhan yang masih memberi kesempatan pada kami untuk belajar hidup dalam menjalin hubungan dan dapat berusaha menyelesaikan masalah yang kami dapati dalam hubungan kami ini dengan jalan yang baik dan tanpa pemutusan hubungan. 

Ya, kami pikir hidup yang besar dimulai dari hal kecil, mungkin hubungan kami ini sangat kecil tapi kami ingin kami tak mempermainkan cinta yang sesungguhnya indah. Meski dalam kesukaran sekalipun, indahnya akan terasa apabila telah melewati semua dengan tetap bertahan.

Kata- kata Putus sama sekali tak ingin ku ucapkan, dan seingatku aku belum pernah mengatakannya. karena hidup, cinta, bukanlah sebuah mainan ataupun gertakan!

Hidup ini indah, semoga semua orang dapat benar- benar merasakan segala hal yang baik. AMIN.

Rahayu, seorang cewek yang awalnya aku gunjingkan dengan Her ternyata dapat menemaniku, memberi semangat dalam kegiatanku dan membangun cita-citaku, untuk membahagiakan orang tua dan merencanakan hidup ke depan. 

Hidup memang sebuah kejutan!

Jangan pernah meramal hidup anda!

Selesai...

awal dibuat pada 8 okt 2010.

written by : Albinus T.S.