* For the visitors from outside of Indonesia and do not understand Indonesian, we are very happy because now we've been able to publish the posting on this blog in English, altough not very good. we will also publish the special edition posts is awaited by many people in the world on a regular basis, may you be more happy to visit this blog.
Thank you for visiting.
Selamat datang di .:Albin Story Place:. Mau baca cerita lainnya tinggal cari di Judul Cerita. Jangan lupa tinggalkan komentar ya sehabis membaca. Terimakasih....

Aku dan Dia (Bag. I)

Pagi itu, aku terburu- buru berangkat ke sebuah sekolah negeri di daerahku untuk melihat pengumuman penerimaan siswa baru di SMA tempat aku mendaftar, ditahun 2006. Betapa bangga dan senangnya aku melihat namaku berada di antara beberapa nama yang tercantum dalam daftar itu.
Aku melihat dengan teliti setiap nama pada urutan di atas namaku, ya sekitar 14 nama yang ku amati, aku berada di urutan ke 15. Lumayanlah!

Aku mencari nama temanku yang pertama ku kenal saat usia SD, namanya Hari.
Aku sangat kaget melihat bahwa namanya ada di urutan no 1.
Sedikit mengenang waktu itu kami mengikuti lomba bidang studi dan langsung menuai kekalahan pada pertandingan pertama, haha, sungguh memalukan, tapi ku lihat ia begitu berbeda saat ini.
Aku menganggapnya adalah seorang sainganku dalam hal pembelajaran, dia setidaknya selalu berada di atasku, dan sekarang aku melihat ia mengalahkanku secara telak 14 angka di atasku. Salut dan sedikit dengki sebenarnya.
Saat itu aku juga tertarik untuk melihat nama seorang cewek, sebut saja “Rahayu”. Entah mengapa namanya dapat memberi gambaran tentangnya di benakku. Aku tak tau mengapa nama itu begitu nampak familiar di ingatanku. Apakah aku pernah mengenalnya? Rasanya Ya, tapi dimana ya? Mungkin hanya perasaan saja. sudahlah...lupakan saja!

Hari itu tak ada yang istimewa kecuali mengetahui temanku Hari ternyata tak jadi masuk ke sekolah yang menempatkan ia pada urutan pertama penerimaan siswa baru itu.
“Ah..dia lagi- lagi membuatku jengkel karena tak dapat ku temui” pikirku.
Aku pun pulang dengan perasaan senang karena telah telah diterima di sekolah yang ku mau. Pulang bersama teman- teman satu jurusan (jalan), sangat mengasyikan saat itu kami pulang dengan menggunakan sepeda sambil bercanda di jalanan. Entah mungkin membuat orang marah karena kami memakai jalan tanpa aturan. Hah! Biasalah, anak muda.


Hari pertama masuk ke sekolah Menengah Atas. Sangat menyenangkan, serasa sudah tinggi sekali derajat ku, haha, butuh adaptasi. Suasana baru, teman yang baru, bahkan melihat calon guru ku yang baru pula, menegangkan. Kami dikumpulkan di halaman sekolah untuk mendengarkan pengumuman yang akan disampaikan.
Saat itu aku masih berusaha mencari temanku Hari untuk memastikan apakah Ia benar- benar tak bersekolah disini. Yah..benar saja, aku tak menemukannya, namanya tak disebut dalam daftar nama siswa yang mendaftar ulang, semua nama yang disebut selanjutnya tak lagi ku perhatikan dengan jelas, hanya menanti komando yang akan ku terima.
Saat itu teman- temanku yang lainnya selalu melihat apabila ada nama siswi disebut, mungkin menarik, tapi entah mengapa aku tak berminat sama sekali untuk melihat mereka, ehh..aku tak berkelainan! Aku normal!

Kelaspun dibagi dan kami menempati kelas yang telah ditentukan dan diberikan pengarahan (kegiatan MOS). Aku lumayan menikmati kegiatan itu, ya sesekali merasa bosan, tapi bisa saja aku menghilangkan rasa itu, terlebih saat namaku dipanggil dalam daftar hukuman (permainan). Ya, aku dihukum karena kalah dalam permainan, waktu itu aku tak mengenali suara pasangan mainku, dan aku memang sebetulnya tak tertarik terhadap permainan itu, aku paling tak suka dipanggil “Sayang” oleh seorang perempuan, nah..permainan itu menggunakan kata “sayang” untuk memanggil pasangan main. Ya,hukumanlah yang ku dapatkan.

Aku diberi perintah untuk merayu seorang siswi baru yang ada di kelas lain, ya bagaimana bisa merayu? Aku sama sekali tak suka itu! Lagi- lagi dihukum. Haha!
Ketika nama lengkapku disebutkan, banyak orang berkomentar “namanya kayak kereta api,panjang!”.
Ya, itulah namaku. Cukup panjang. Belakangan ku tau bahwa ada seorang siswi yang memperhatikan aku waktu itu. Cieh…ke-PD-an kali aku ya? Ini si menurut pengakuannya, kira- kira 3 tahun setelah kejadian MOS itu. Bukan aku sendiri yang mengatakannya.
Tak banyak kegiatan MOS yang masih melekat dalam ingatanku, hanya ada seseorang yang menyebut aku imut,hahai..tapi aku lupa siapa yang mengatakannya.


bersambung....

No comments:

Post a Comment

Komentar sahabat sangat berarti...

ExChanger